skip intro/masuk

Logo sciemics

Senin, 10 Desember 2012

Boediono ingin ASEAN jadi pusat ekonomi Islam dunia

Share on :

Reporter : Yulistyo Pratomo
Boediono ingin ASEAN jadi pusat ekonomi Islam dunia
Wakil Presiden Boediono menceritakan, sejarah mencatat bahwa kawasan Asia Tenggara pernah menjadi salah satu simpul utama kegiatan perdagangan dunia Islam. Semisal, Indonesia pada pertengahan abad 14. Para pedagang muslim dari dalam dan luar Indonesia juga sangat aktif di kawasan Timur Indonesia.
"Perdagangan terus berkembang maju dengan adanya perjanjian perdagangan dengan Kerajaan Sunda pada awal abad 16," ucap Wapres saat membuka The 3rd Muslim World Business And Investment Zone (MWBIZ) di Jakarta Convention Centre, Kamis (13/9).

Pada masa itu, perdagangan oleh para pedagang muslim di Indonesia dan Asia Tenggara pada umumnya, mencapai kejayaannya. Namun peran itu kemudian merosot dengan masuknya usaha-usaha dagang dari negara-negara Eropa yang melaksanakan praktek-praktek monopoli yang didukung dengan kekuatan militer.
"Dengan catatan kecil sejarah itu, dan dengan kemajuan ekonomi dan politik di Asia Tenggara, bukan tidak mungkin ke depan mengembangkan peran Indonesia dan Asia Tenggara menjadi Central hubungan perdagangan Islam dan pusat Aliansi ekonomi Islam Dunia. Tapi itu semua tentu menuntut banyak kerja keras dan kerja cerdas dari semuanya," jelasnya.

Untuk mencapai tujuan itu tidak mudah. Terlebih, saat ini masih banyak negara dengan mayoritas penduduknya beragama Islam di dunia, menghadapi tantangan dan ketertinggalan di bidang ekonomi.
"Tantangan itu harus kita jawab dengan terus mencari peluang dan mengembangkan kerja sama, khususnya di bidang ekonomi dan perdagangan di kalangan negara-negara anggota OKI maupun dengan negara non OKI," jelasnya.

Boediono mengatakan, forum pebisnis muslim dunia memiliki peran strategis untuk mendukung tercapainya tujuan. Terutama dari segi ekonomi. Wapres berharap, jaringan forum ini bisa dikembangkan untuk semakin membuka peluang perdagangan antar bangsa yang lebih luas di berbagai bidang.
"Tidak hanya di antara negara anggota OKI tetapi juga antara ekonomi negara OKI dan negara non OKI," ujarnya.

Menurutnya, pelaku bisnis dan pejabat dari negara-negara anggota OKI dan negara-negara non OKI bisa langsung berinteraksi dan mencari peluang untuk kemudian ditindaklanjuti dengan langkah nyata.
Mantan Gubernur Bank Indonesia ini juga berharap, forum ini tidak hanya menjadi ajang pertukaran informasi bisnis dan perdagangan, namun menjadi ajang disepakatinya berbagai transaksi perdagangan.
"Diharapkan akan terlahir ide-ide baru dan segar untuk memajukan ekonomi, perdagangan, dan industri negara-negara anggota OKI," katanya.

sumber:  http://www.merdeka.com/uang/boediono-ingin-asean-jadi-pusat-ekonomi-islam-dunia.html

0 komentar:

Posting Komentar