skip intro/masuk

Logo sciemics

Selasa, 04 Juni 2013

UBAHLAH DUNIA DENGAN MENULIS

Share on :


Indri Oktaviani[1]
Pendidikan Manajemen Perkantoran Universitas Pendidikan Indonesia

Dewasa ini budaya menulis bangsa indonesia sangatlah minim. Hal ini diakibatkan oleh minimnya minatmembaca bangsa Indonesia. Dengan kata lain, kurangnya membaca menyebabkan seseorang tidak tahu apa yang hendak ia tulisankan. Banyak anak muda yang lebih memilih untuk mengahabiskan waktu dengan nongkrong di mall bersama teman-temannya atau menonton film daripada menghabiskan waktu mereka untuk membaca. Padahal menulis bisa dimulai dari hal-hal yang kecil, seperti menulis kegiatan anda sehari-hari, tidak memerlukan tenaga yang banyak, tapi itu pun sudah jarang dilakukan. Padahal dengan tulisan kita bisa mengubah dunia, seperti tulisan Samantha Smith kepada pemimpin Uni Soviet Yuri Andropov, yang mampu menghentikan Perang dingin antara Amerika dan Uni Soviet.

 Sebelum Samantha Smith menulis, jauh berabad-abad yang lalu, Islampun telah memerintahkan untuk menulis. Seperti yang tercantum dalam QS. Al- Alaq (1-5), Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu Yang menciptakan, Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan Tuhanmu lah Yang Maha Pemurah, Yang mengajar (manusia) dengan perantaran kalam (menulis), Dia mengajar kepada manusia apa yang tidak diketahuinya.” Ayat ini secara jelas memerintahkan kita untuk membaca dan menulis. Karena menulis merupakan salah satu kewajiban kita sebagai manusia yang telah diberikan akal pikiran oleh Alloh SWT.

Ali bin Abi Thalib pernah mengatakan “Ikatlah ilmu dengan tulisan”. Kita tahu bahwa manusia adalah tempatnya lupa dan khilaf. Oleh karena itu, agar ilmu yang kita peroleh di lari maka kita harus mengikat ilmu tersebut dengan tulisan. Banyak orang yang telah meninggal, namun tulisannya masih dijadikan rujukan dalam pengembangan ilmu oengetahuan. Namanya tetap dikenang dan ilmu yang ia tulisankan masih bermanfaat untuk orang lain. Dan tentu saja, pahala kepadanya akan terus mengalir sampai akhir zaman. Seperti hadits Rasululloh SAW,  “Jika seseorang meninggal dunia, maka terputuslah amalannya kecuali tiga perkara yaitu: sedekah jariyah, ilmu yang dimanfaatkan, atau do’a anak yang sholeh” (HR. Muslim no. 1631)

Membaca dan menulis bagaikan dua mata uang yang tidak dapat dipisahkan. Bagaimana seseorang dapat membaca jika tidak ada tulisannya. Al-Quran dan As-Sunnah yang kita baca sekarang, juga ada berkat para sahabat dan ahli hadits yang menuliskannya. Selain itu, karya-karya para intelektual islam di bidang ekonomi seperti Ibn Khaldun, Ibnu Taimiyah, dan Al Ghazalli, dijadikan referensi dalam pengaturan ekonomi termasuk oleh negara Barat. Ini membuktikan bahwa menulis merupakan hal yang penting dalam perkembangan peradaban manusia.

Dapat dibayangkan jika semua umat Islam melaksanakan perintah Alloh SWT untuk menulis, tentu saja akan membuat umat islam menjadi pemimpin peradaban dengan karyanya. Oleh karena itu, sebagai hamba Alloh SWT, kita harus membudayakan diri kita untuk menulis.
#IndonesianWriter, inspirasi dunia.


Referensi :

Al-Quran
Al-hadits
Suyitno, Ade. 2012. Urgensi Menulis dalam Perspektif Islam. [Online]
Darma, Satria. 2012. Gerakan Menulis dalam Al Quran. [Online]
Tersedia:http://potret-online.com/index.php/news-flash/1244-gerakan-menulis-dalam-al-quran [23 Mei 2013]
Daud. 2010. Renungan Peintah Membaca Juga Menulis. [Online]
Sasongko, Agung. 2012. Hallo..Rol To Campus Hari Ini Sambangi London School. [Online]
Tersedia: http://www.republika.co.id/berita/rol-to-campus/news-rol-to-campus-2/12/11/09/md79xj-hallorol-to-campus-hari-ini-sambangi-london-school

Rahayu, Nurul. 2012. Kisah Perjuangan 7 Anak Hebat. [Online]

Tersedia:http://www.geschool.net/nurulrahayu/blog/post/kisah-perjuangan-7-anak-hebat

0 komentar:

Posting Komentar