skip intro/masuk

Logo sciemics

Selasa, 11 September 2012

TANPA JUDUL

Share on :



Dua tahun sudah aku menginggalkan kota kelahiranku. Membuat jejak di kampung orang. Jauh dari keluarga dan tidak ada sanak saudara. Benar-benar sendiri aku mengukir jejakku. Terkadang aku merasa iri dengan segelintir orang yang dengan mudahnya kembali ke kampung halaman sesukanya, terkadang aku iri dengan segelintir orang yang dengan mudahnya berbagi cerita dan saling membantu dengan sanak saudara di dekatnya, terkadang aku iri dengan segelintir orang yang nyaris tidak mengalami kesulitan dalam hal apapun baik itu dari segi financial maupun kepercayaan.  Tapi ketika aku berfikir lagi, apalah gunanya keirianku??? Hanya menambah rasa sakit dan dosa saja…

Aku flashback ingatanku dua tahun yang lalu, ketika teman-temanku serius belajar aku malah berkeliaran dijalanan dan meninggalkan Les Bimbel, mengetuk dari pintu ke pintu, membaca setumpuk buku panduan sensus penduduk, begadang demi menulis data-data manusia yang hidup di kota kelahiranku, bahkan sampai mengeluarkan persediaan air mata karena tekanan yang kuhadapi. Demi bisa melanjutkan kuliah aku fokuskan diri pada pekerjaan ini. Masih ingat betul betapa bencinya aku kepada orang-orang yang mempunyai target besar dan kesempatan besar, sementara aku waktu itu tidak bisa berharap banyak. Perih??? Mungkin,,, aku cuma punya mimpi, harapan, dan doa. Bisa melanjutkan kuliah di PTN mendalami ekonomi islam…

Semua ujian masuk PTN tidak aku ikuti. Harapanku waktu itu hanya tinggal satu, yaitu IAIN-SU. Aku berharap bisa lulus disana. Tapi sebelum aku mengikuti ujian masuknya, Allah memberi kejutan indah yang tidak pernah kubayangkan. Singkat cerita, mimpi, harapan, doaku terkabul dengan sangat indah. Setelah proses pahit yang aku jalani kini Allah memberikan semua mimpi-mimpiku. Beasiswa S1, kuliah di Jawa, mendalami ekonomi islam, suasana kampus yang cukup islami. Walaupun kampusku bukanlah kampus yang menjadi kebanggaan banyak orang tapi aku bahagia disini, yah walaupun terkadang birokrasi kampus cukup menyebalkan bagi mahasiswa, tapi aku banyak belajar dari semua yang terjadi.  Target-targetku pun perlahan-lahan terwujud, walaupun dalam pencapaiannya lagi-lagi aku harus menghadapi hal pahit sepahit buah mengkudu.

Sesuatu itu tidak akan bernilai dan membawa kebahagiaan jika dalam pencapiannya tidak disertai dengan kesukaran. Karena kesukaran dan kemudahan adalah berdampingan. Dan kemudahan itu tidak akan terasa sebelum merasakan kesukaran. Kau tidak akan tau hal itu mudah jika kau tidak mengenal sukar. Bukankah Allah berfirman Fainna ma’al ‘usri yusran Inna ma’al ‘usri yusraa (maka sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan, sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan). QS. Asy-Syarh : 5-6.

Tetaplah ikhtiar, doa, dan tawakal serta yakin, tidak ada yang tidak mungkin jika Allah menghendaki. Ista’inu Bisshabri was Shalah..

Walau saat ini yang terjadi belum sesuai dengan harapan. Yakinlah Allah menyimpan kejutan manis dibalik kenyataan yang dihadapi. Tinggal mengunggu waktu yang tepat untuk Allah menujukkan keajaibannya. La takhaf wa la tahzan ,,, Inna Allaha ma’ana.

Tetaplah tegar ketika menghadapi hal yang tidak kita suka sekalipun. Tetap ikhtiar dan selalu berdoa untuk semua impianmu. “Bekerjalah tuk duniamu seakan kau hidup selamanya, Beramallah tuk akhiratmu seakan kau mati esok.”

Sebaik-baiknya rencana kita, namun rencana allah jauh lebih indah….
                                                                                                                                    Be2ktwin

0 komentar:

Posting Komentar