skip intro/masuk

Logo sciemics

Rabu, 23 Februari 2011

Pemerintah Akan Luncurkan SPN Syariah

Share on :



Pemerintah merencanakan penerbitan surat utang negara jangka pendek syariah atau perbendaharaan negara syariah (SPN Syariah) pada Maret mendatang. “Kami rapat dengan Bank Indonesia, kami sedang persiapkan penerbitan SPN syariah. Kami minta kepada BI untuk mempersiapkan infrastrukturnya, sekitar satu bulan ke depan. Kalau bisa lebih cepat, kami akan lebih cepat dalam menentukan jadwal,” kata Direktur Jenderal Pengelolaan Utang Kemenkeu, Rahmat Waluyanto di Jakarta, Senin (21/2).

Ia menyatakan, SPN Syariah ini akan bertenor satu tahun dan kemungkinan akan diberikan imbalan berupa diskon. “Berdasarkan penjelasan BI, infrastruktur sekarang hanya siap untuk SPN dengan diskon. Untuk SPN Syariah apakah bisa dengan diskon? SPN syariah sama seperti SPN, menggunakan diskon. Jika jangka pendek imbalan biasanya bukan kupon, tapi diskon. Jadi tidak perlu ada perubahan desain infrastruktur dari BI,” ungkapnya.

Ia menyebutkan, penerbitan SPN Syariah akan memberikan alternatif lebih banyak kepada masyarakat dalam memilih instrumen investasi. “Kebutuhan pasar atas SPN Syariah juga besar, terutama untuk pengelolaan likuiditas bank syariah. Biasanya mereka menggunakan SBI Syariah. Dengan adanya SPN Syariah, tentu akan mempermudah,” tuturnya.

Pada kesempatan yang sama Rahmat juga mengungkapkan bahwa pemerintah akan kembali melakukan lelang surat berharga syariah negara (SBSN) atau sukuk negara pada 1 Maret 2011 dengan jumlah indikatif Rp 1 triliun. “Setelah (sukuk ritel) SR003, pada Maret kami akan melelang sukuk reguler. Target indikatif Rp 1 triliun, tapi ini tergantung permintaan. Kalau tinggi bisa upsize,” kata Rahmat.

Rahmat menyebutkan seri sukuk negara yang akan dilelang adalah seri IFR0005 (reopening) dengan tenor enam tahun kupon 9,0 persen, IFR0007 (reopening) dengan tenor 14 tahun kupon 10,25 persen, IFR0006 (reopening) dengan tenor 10 tahun kupon 10,25 persen, IFR0009 (penerbitan baru) dengan tenor 10 tahun, IFR0010 (penerbitan baru) dengan tenor 25 tahun.


Sumber : Republika

0 komentar:

Posting Komentar